Waspada Uang Palsu! Cara Membedakan Uang Palsu dan Asli

Momen mendekati lebaran seperti saat ini, sering kali dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kejahatan. Salah satu yang sering terjadi adalah beredarnya uang palsu di kalangan masyarakat.

Seringkali kita mendengar kasus pedagang kecil yang mengalami penipuan uang palsu. Karena memang target mereka adalah orang-orang biasa yang kurang waspada dengan beredarnya uang palsu tersebut. Terlebih bila mendekati lebaran, kesibukan para pedagang semakin meningkat. Dan membuatnya kurang waspada dengan uang palsu. Biasanya para pelaku menargetkan tempat atau pedagang yang sangat sibuk sehingga tidak sempat mengecek uang yang diterima satu per satu.

Read More

Hal seperti ini juga pernah menimpa keluarga saya sendiri beberapa waktu yang lalu. Agar anda tidak mengalami hal serupa, ada baiknya anda membaca tips mengetahui uang palsu ini sampai selesai.

Ciri-ciri Uang Palsu Yang Mudah Diketahui

Secara garis besar ada beberapa unsur sebagai pengaman atau pembeda uang palsu dan asli, antara lain.

  • Bahan untuk membuat atau mencetak uang asli adalah dari kertas khusus dari serat kapas. Bukan dari kertas-kertas biasa yang biasa kita jumpai. Sedangkan uang palsu yang pernah saya temukan, berbahan seperti kertas biasa. Kalau dipegang juga rasanya juga berbeda.
  • Warna uang terlihat jelas, tidak kusam. Tapi menurut saya sendiri, warna uang keluaran terbaru malah terlihat kurang jelas alias terkesan berwarna kusam. Sebagai contoh pecahan 2.000 dan 20.000 memiliki warna hijau kusam yang hampir mirip. Sampai-sampai sering tertukar antara uang 2.000 dengan 20.000. Akan tetapi untuk yang pecahan besar seperti 50.000 dan 100.000 sudah berwarna terang dan jelas. Jadi mudah dibedakan dengan yang palsu. Karena biasanya uang yang sering dipalsukan adalah pecahan 50.000 dan 100.000. Warna uang palsu biasanya tidak awet, atau bisa mengelupas bila terlipat-lipat.
  • Banang pengaman. Pada uang asli terdapat benang pengaman yang terdapat didalam lapisan kertas uang. Ada pula yang seperti dianyam, sebagian didalam kertas sebagian muncul di permukaan kertas. Khusus pada pecahan 50.000 dan 100.000, benang pengaman bisa berubah warna bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Sedangkan dalam uang palsu, benang pengaman hanya seperti berupa cetakan saja. tidak benar-benar nyata didalam kertas.
  • Tinta berubah warna. Tidak semua pecahan uang terdapat ciri-ciri ini. Hanya terdapat pada pecahan 20.000, 50.000, dan 100.000. Pada pecahan 20.000 gambar logo Bank Indonesia (BI) berubah warna dari hijau menjadi ungu jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Sedangkan pada pecahan 50.000 dan 100.000 akan berubah warna dari kemerahan menjadi hijau.
  • Cetak Khusus. Mungkin ini adalah ciri yang mudah diketahui dibandingkan cara sebelumnya. Pada semua pecahan uang kertas terdapat teknik cetak khusus. misalnya pada tulisan nominal uang, lambang pancasila, dan sebagainya. Tapi mungkin agak sulit dibedakan bila uangnya sudah lecek. Namun tidak usah khawatir karena uang palsu biasanya beredar dalam kondisi baru. Karena kalau sudah lama, warna uang palsu akan pudar.
  • Kode tuna netra. Pada semua pecahan uang kertas, terdapat kode cetakan timbul pada sisi uang. pada setiap pecahan memiliki tanda yang berbeda-beda. Seperti pada uang 100.000 terdapat 1 garis timbul, dan pada 50.000 terdapat 2 garis timbul. sedangkan pada 20.000 terdapat 3 garis timbul, 10.000 terdapat 4 garis timbul, 5.000 terdapat 5 garis timbul, 2.000 terdapat 6 garis timbul, dan 1.000 terdapat 7 garis timbul.
  • Tanda air atau Watermark. Pada semua pecahan uang kertas, terdapat gambar pahlawan yang terlihat bila diterawang. Sedangkan pada uang palsu tidak ada gambar seperti ini.
  • Gambar saling isi. Pada pecahan uang kertas, terdapat sebuah gambar yang tidak berbentuk pada kedua sisi, yang akan berbentuk menjadi tulisan BI bila diterawang.
  • Microteks. Terdapat tulisan yang sangat kecil yang akan terbaca bila menggunakan bantuan kaca pembesar.
  • Gambar yang memendar. Terdapat gambar yang memendar atau seperti menyala bila dilihat dengan sinar ultraviolet.
  • Kembali semula. Ciri-ciri yang satu ini bukan yang di jelaskan oleh Bank Indonesia. Melainkan hanya dari pengalaman orang-orang saja. Ada yang mengatakan bahwa bila uang 100.000 asli akan kembali mengembang bila kita remas atau kalau bahasa jawanya “diuntel-untel”. Sedangkan kalau yang palsu akan tetap pada posisi di untel-untel tadi. Kalau anda mau mempraktikkannya silahkan saja. Kalau saya sendiri kok kasihan kalau uang 100.000 kok di remet-remet jadi lecek.
Seperti itulah ciri-ciri uang asli yang harus anda pahami. Bila ciri-ciri tersebut tidak terdapat pada uang anda. Maka uang anda bisa dicurigai sebagai uang palsu. Untuk lebih mudahnya anda bisa mempraktekkan slogan 3D yang pernah digalakkan oleh pemerintah. Yaitu Dilihat Diraba Diterawang.
Baca Juga :  Sticker Oracal - Pahami Kelebihan Kekurangan dan Harga per Meternya

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *